Jumat, 19 April 2013

ORANG ORANG YANG DI DOAKAN MALAIKAT

ORANG-ORANG YANG DI  DOAKAN MALAIKAT.

Allah Subhana Wa Ta'ala berfirman, "Sebenarnya (malaikat - malaikat itu) adalah
hamba - hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan
perkataan dan mereka mengerjakan perintah - perintah-Nya. Allah
mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang
mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang -
orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati - hati karena
takut kepada-Nya" (QS Al Anbiyaa' 26-28)

Orang-orang yang didoakan oleh para malaikat diantaranya yaitu:
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW
bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa `Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37).

2. Orang yang duduk menunggu shalat.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah
seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya `Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Shahih Muslim no. 469).

3. Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam
shalat.

mam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin `Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf
- shaf terdepan" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130).

4. Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah
kekosongan di dalm shaf).

Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra.,bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat
selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272).

5. Oramg yang bersamaan dengan para malaikat ketika mengucapkan `Amin' ketika seorang Imam selesai selesai membaca al Fatihah.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca `ghairil maghdhuubi `alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian `aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (Shahih Bukhari no. 782).

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan
shalat.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Sholallahu alaihi wasallam bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, `Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini).

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan `ashar secara
berjama'ah.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari
(yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan maikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat `ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang
hari (hingga shalat `ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, `Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?', mereka menjawab,Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir).

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang
yang didoakan.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata `aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Shahih Muslim no. 2733).

9. Orang - orang yang berinfak.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, `Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan
lainnya berkata, `Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010).

10. Orang yang makan sahur.
Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah Sholallahu alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)


11. Orang yang menjenguk orang sakit.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah
seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih").

12. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah Sholallahu alahi wasallam bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

13.Orang yang berada di shaf sebelah kanan.
Di antara orang-orang yang berbahagia dengan shalawat para Malaikat kepada mereka adalah orang-orang yang berada di sebelah kanan imam ketika shalat. Di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh para Imam (yaitu Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban) dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَيَامِنِ الصُّفُوْفِ.

‘Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada di shaff-shaff sebelah kanan.’” [1]

Al-Imam Ibnu Majah memberikan bab pada hadits ini dengan judul: “Bab Keutamaan Sebelah Kanan Shaff.” [2]

Al-Imam Ibnu Hibban pun memberikan bab pada hadits ini dengan judul: “Ampunan Allah dan Permohonan Ampun Para Malaikat Bagi Seseorang yang Melaksanakan Shalat di Sebelah Kanan Shaff.” [3]

Para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu bersemangat untuk berada di (shaff) sebelah kanan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat.

Imam Muslim meriwayatkan dari al-Barra’ bin ‘Azib Radhiyallahu anhu, ia berkata:

كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْبَبْنَا أَنْ نَكُوْنَ عَنْ يَمِيْنِهِ يُقْبِلُ بِوَجْهِهِ.

“Jika kami melaksanakan shalat di belakang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami sangat menginginkan agar berada di sebelah kanan beliau, dimana beliau akan menghadap pada kami dengan wajahnya.” [4]

Al-Imam an-Nawawi memberikan bab pada hadits ini dengan judul: “Bab Dianjurkannya Shalat di Sebelah Kanan Imam.” [5]

Al-Mulla ‘Ali al-Qari menukil dari Syaikh Ibnul Malik, bahwasanya beliau memberikan ta’liq (komentar) pada hadits tersebut dengan ungkapan: “Hadits tersebut menunjukkan kemuliaan shaff sebelah kanan.” [6]

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan pertolongan-Nya kepada kita semua agar selalu shalat di sebelah kanan imam. Sesungguhnya Allah Mahamendengar dan Mahamengabulkan permohonan.

14.Orang yang berpuasa,sedangkan orang-orang makan di tempatnya.
Nabi bersabda, “Sesungguhnya para malaikat mendoakan orang yang berpuasa ketika orang lain (yang tidak berpuasa) makan di sisinya hingga mereka selesai.” (HR. at-Tirmidzi) .

15.Orang yang bertaubat.
Firman Allah:
(Malaikat-malaikat) yang memikul Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala,

ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,

dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar “.(QS.Al-Mukmin 7-9).

Footnote
[1]. Sunan Abi Dawud, pada cabang-cabang bab ash-Shufuuf, bab Man Yustahabbu anyaliyal Imaam fish Shaffi wa Karaa-hiyatut Ta-akhkhur (II/263 no. 676), Sunan Ibni Majah bab Iqaamatush Shalaah was Sunnah fiihaa (I/180-181 no. 991), al-Ihsaan fii Taqriibi Shahiih Ibni Hibban kitab ash-Shalaah bab Fardhu Mutaaba’atil Imaam (V/533-534 no. 2160).
[2]. Al-Hafizh al-Mundziri berkomentar: “Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad yang hasan.” (At-Tarqiib wat Tarhiib (I/320)). Sanad hadits ini dihasankan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar. (Lihat Fat-hul Baari II/213).
[3]. Sunan Ibni Majah bab Iqaamatush Shalaah was Sunnah fiihaa (I/180).
[4]. Al-Ihsaan fii Taqriibi Shahiih Ibni Hibban, kitab ash-Shalaah bab Fardhu Mutaaba’atil Imaam (V/533).
[5]. Shahiih Muslim, kitab Shalaatul Musaafiriin wa Qashruhaa (I/492 no. 709 (62)).
[6]. Ibid.
Mirqaatul Mafaatiih (III/176), lihat pula kitab ‘Aunul Ma’buud (II/623).

Maraji' :
Disarikan dari Buku Orang - orang yang Didoakan Malaikat,karya Syaikh Fadhl Ilahi, Pustaka Ibnu Katsir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar